Senin, 20 Agustus 2018

Mbolang Sepekan di Negeri Orang

| No comment

"Tanahku tak ku lupakan, engkau ku banggakan..."


Alhamdulillaah rombongan mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta telah kembali ke tanah air setelah melaksanakan "Student Mobility" di Singapura dan Malaysia.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Dr.Suparman,M.Si.,DEA. yang mengajak kami "main" ke negeri sebelah, dan juga kepada bapak/ibu guru SMP Muhammadiyah Banguntapan yang menggantikan saya atau sekedar memberikan tugas kepada para siswa selama saya cuti seminggu dalam rangka mengikuti Program dari MPMat yakni Student Mobility dan City Tour ke Singapura, Johor, Melaka, dan Kuala Lumpur.


Jumat pagi, 10 Agustus 2018 kami tiba di Changi Airport Singapore dengan wajah sumringah. Info: Dapatkan free wifi di bandara, cukup scan passport di mesin yang tersedia, dan jangan lupa ngisi air minum di sini, karena air mineral di luar harganya sekitar 1 hingga 3 SGD (Saya dapat yang 2 SGD untuk air mineral yang berukuran tanggung). Meski di area umum seperti taman tersedia kran yang airnya bisa diminum, namun tidak semua kran airnya "nyaman diminum semua orang" (opini pribadi) hampir sama ketika di hotel, air krannya berasa ada kaporitnya. Air minum di bandara rasanya wajar (ya seperti air biasa) jadi tak ada salahnya ngisi air minum untuk bekal jalan-jalan.


Setelah mampir ke hotel untuk meletakkan barang bawaan kami langsung mengunjungi Merlion Park. Info: Carilah hotel ketika masih di Indonesia supaya lebih praktis dan berpotensi dapat harga lebih murah, untuk menghemat transport usahakan lokasi hotel yang strategis. Karena Singapura kotanya cukup kecil, sehingga untuk mengunjungi beberapa lokasi cukup ditempuh dengan jalan kaki saja :D
Ohiya saat di Merlion saya merasa bersyukur harga Es Degan (Kelapa Muda) di Jogja tidak sampai Rp 10rb, sedangkan di sini 5 SGD. Es Degan 50rb?? :v wkwkwk

Mungkin karena saya yang terbiasa apa-apa murah, kena yang rada mahalan langsung "sambat". Tapi kalau pengen banget atau kehausan beli juga khan ya.. air mineralnya :v


Hari pertama kami full jalan-jalan di sekitar Merlion. Tips: Jika memang banyak jalan kaki usahakan tidak membawa barang bawaan yang terlalu berat supaya tidak K.O di hari pertama. Meskipun barang bawaan nantinya diletakkan di hotel, namun perjalanan dari bandara hingga ke hotel tidaklah semudah itu. Saat naik MRT misalnya, kamu perlu naik turun tangga (meskipun sudah ada eskalator), beban tas ransel+koper yang berat bakal menguras tenaga.


Terbukti, karena yang lain kecapekan rupanya hanya kami berempat yang keluar malam untuk mengunjungi Merlion dan Gardens by The Bay. Info: Kata TourLeader kami, MRT tidak beroperasi 24jam, maka kami mengandalkan Grab sebagai alat transportasi, selain lebih praktis (tidak perlu jalan kaki naik turun eskalator saat di terminal MRT) beaya ngegrab juga hampir sama dengan ongkos MRT (PP ngegrab ke 2 tempat: Merlion dan Garden habis 18 SGD dibagi 4orang = 4.5 SGD, sedangkan MRT untuk PP bisa 4-6 SGD) 


Banyak hal yang hampir tidak pernah saya lakukan di Jogja malah terjadi di sini. Salah satunya, saya tiap sabtu malam klo nggak di rumah ya rapat, pengajian, ngeband, ngopi, hingga wisata kuliner bareng adik-adik saya atau sekedar berkunjung ke rumah saudara, kali ini satnite di negeri orang ditemani 2 cewek (langsung dua tapi udah soldout semua wkwkwk) + 1 cowok :D Alhamdulillaah


Thanks to Rinaldi yang sudah menginisiasi untuk mbolang kesini, salah satu Sabtu Malam terindah wkwkwk. Btw di atas gedung yang berbentuk kapal itu ada apa ya?


Penasaran, kami pun mendekat namun kami cuma bisa sampai sejauh ini. Di atas sana terdapat hotel, restoran, hingga Casino. Konon untuk naik sampai atas dikenakan beaya 20an SGD (200rb-an klo harga belum naik). Wah bisa-bisa dollar singapura yang saya bawa bisa ludes hanya satu malam. Efek terlalu keras menghitung, saya hanya membawa dollar singapura yang boleh dibilang sedikit, karena saya sedang menabung untuk sesuatu yang menurut saya lebih penting). Pun demikian tak apalah, toh ketiga partner mbolang saya jg tidak naik ke gedung berbentuk kapal di atas :D


Night to remember.. 

Selama 2 hari di Singapura saya belum menjumpai rumah warga yang memiliki halaman atau taman di rumahnya. Setelah diusut rupanya Singapura memiliki taman yang menampung berbagai ragam tumbuhan dari berbagai negara. Children's Garden, lokasinya tidak jauh dari Merlion.




Garden by the bay, saat siang hari tamannya cantik berwarna-warni, sedangkan di malam hari lampu-lampu yang indah menghiasi taman ini. Setiap sudutnya layak untuk "digumuni". Bahkan di tempat ini kali pertama saya memainkan piano beneran, bukan keyboard. Meskipun bukan Grand Piano, setidaknya tutsnya beneran terasa tuts.  

Canon versi Banguntapan 


"Selama saya kuliah di tiga perguruan tinggi, baru di UAD ini saya merasakan kedekatan dan keakraban dengan dosen-dosennya." (Eka Luthfiana W).  Begitulah kedekatan para dosen dengan para mahasiswanya, suasana kekeluargaan yang hangat dapat dirasakan saat perkuliahan di kelas maupun saat bepergian bersama-sama, bahkan saat makan.  Kuliah di Magister Pendidikan Matematika Insya Allaah pilihan tepat.
 
Nyoreable bukan?
Sayang sekali Ahad paginya kami bergegas menuju Malaysia

Perjalanan dari Singapura menuju Malaysia ditempuh melalui jalur darat.
Info: Kertas putih yang diperoleh dari maskapai penerbangan sebaiknya disimpan supaya lancar saat pemeriksaan di kantor Imigrasi




Ini dia menu utama perjalanan kami, Seminar Internasional SCIEMATHIC 2018 UTHM (Universitas Tun Hussein Onn Malaysia). Alhamdulillaah pada program Student Mobility tahun ini para peserta tidak sekedar jalan-jalan (city tour) saja, namun juga berkesempatan mengikuti seminar dan mempresentasikan artikel ilmiah yang merupakan bagian dari tesis.

Pembukaan Sciemathic 2018
Ibu-ibu depan saya ternyata orang Indonesia dan orang Malaysia




Jujur saja aslinya saya grogi, meskipun sudah terbiasa berbicara di depan, namun ini merupakan kali pertama bagi saya berbicara bahasa inggris di negeri orang. Untunglah ini Malaysia, jadi presentasi ala-ala saya dengan bahasa inggris yang ngaco itu mungkin masih bisa diterima.  

Ohiya paper saya berjudul  "Android Based Mathematical E-book Design", saya menceritakan bagaimana saya mendesain e-book matematika berbasis android, sebelum benar-benar dikembangkan.

Alhamdulillaah pertanyaannya tidak macem-macem, sehingga saya tidak perlu berpusing-pusing mencari jawaban + memikirkan terjemahan bahasa inggrisnya.
Keynote speaker yang pertama mempresentasikan tentang Bank, jadi temanya memang bukan pendidikan. Dari sekian banyak peserta, hanya mahasiswa dari MPMat yang presentasi tentang pendidikan. Oke, kira-kira seperti itu seminarnya. 


Habis seminar, jalan-jalan maning son.. 
Kali ini kami mampir ke Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur 



Info: Kalau ke sini bawa kamera berlensa wide angle supaya menaranya dapat terfoto secara keseluruhan (karena menaranya tinggi banget). Atau gunakan kamera depan.


Mengingat-ingat keceriaan saat jalan-jalan dapat nambah semangat saat lemburan :D
Sejenak saya berdoa semoga momen seperti ini menajdi penyemangat dalam nglembur tesis, biar lancar, tidak lamban seperti skripsi kemarin.

Istana Negara (King's Place) Malaysia (Jalan Duta , Kuala Lumpur , Malaysia)




Anak Band Wannabe

Kalau bikin grup band kayaknya asik, sudah ada 2 vokalis, drummer, gitaris, dan saya megang "icik-icik" aja  :D


 The Tri Mas Ketir
Temen satu kamar selama 6 malam,  
wait.. sekalipun single-lillah semua kita nggak maho khan ya? :v


Surganya Lego
Tempat ini sangat cocok untuk liburan keluarga, ohiya saya belum berkeluarga #eh 



"Kami adalah pria-pria sekolahan, jauh dari Jogja dan meninggalkan cinta.."

Ngomong-ngomong soal berkeluarga, Pak Fariz mencontohkan supaya sekolah tinggi sebelum membangun keluarga #agarsupaya

 Prof. Allan juga memberi wejangan, "Jadilah guru matematika inovatif."

 
Dan ini dia berita resminya dikabarkan di KR
Tags : , , , , , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar