Kamis, 25 Desember 2014

AADC

| No comment


Klo dulu saya cuma ikut-ikutan nonton film ini bersama kakak-kakak yang lebih besar, saya juga belum bisa mencerna cerita yang disampaikan oleh pak  Rudi Soedjarwo ini. Persis rasanya, waktu itu ada piano tapi saya cuma sanggup memandanginya saja. Sedikitpun tak sampai tangan saya menyentuhnya. Takut klo pianonya kenapa-napa.. :D


Klo sekarang?
Sore tadi iseng nostalgia film AADC, tadinya berharap nyanyi sambil main keyboards tapi ternyata saya belum lancar klo mainnya sambil nyanyi. Yowis jadinya seperti ini:


teruntukmu hatiku
inginku bersuara
merangkai semua tanya
imaji yang terlintas
berjalan pada satu
tanya slalu menggangguku
seseorang itukah dirimu..  sik sik *mikir berat*

kepada yang tercinta
inginnya ku mengeluh
semua resah di diri
mencari jawab pasti

akankah seseorang yang kuimpikan kan hadir
raut halus menyelimuti jantungku (bentar.. tahan dulu mas)
#Anda-Tentang Seseorang 

Kesimpulan: 

Jika dulu saya tidak berani memegang piano karena takut jika pianonya rusak, dulu saya tak berani membawa kendaraan karena belum bisa membawanya sendiri, dan sekarang saya belum lulus karena memang belum waktunya lulus..  
dan dan yang lainnya juga karena memang belum saatnya :D
Semua itu ada waktunya. 
Tags : , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar